Senin, 30 Januari 2017

Dari Cijolang, Menuju Pelaminan

Beberapa hari lagi dia mengikuti kegiatan sakral penuh faedah, yaitu KKN. Kuliah Kerja Nyata ini hukumnya wajib. Setara sama solat Dzuhur. Dia bakal lama disana. Sebulan lamanya. Andaikan KKN secepat ngabisin kuota 2GB telkomsel, aku tidak se khawatir ini kepadanya. Langsung saja.

Namanya Isthiqonita. Hobinya diboncengin. Gak suka kalau motornya dipake ugal-ugalan dijalan, lebih gasuka lagi kalau aku ngebonceng cewek yang lebih cantik sambil "mainin rem depan". Beberapa hari kemaren dia sudah kumpul kelompok dan survey tempat KKN. Di Cijolang, Garut. Katanya lurah disana itu saudaranya. Jadi dia punya orang dalam. Hal itu memudahkan dia untuk makan dan tidak khawatir menjaga popoean dari kejahatan oknum. Semoga teman-temannya cepat tau kalau se isi Garut itu saudaranya dia semua. Garut sungguh sempit, tuhan.

Banyak mitos yang terjadi ketika KKN baik yang baik maupun yang buruk. Bagi mahasiswa semester 6 yang minim pemahaman soal KKN aku tidak kaget. Biasa aja. Tapi ada yang menggangguku akhir-akhir ini. Sahabatku yang kuliah di kampus terkemuka di Jatinangor bercerita kalau dia sudah putus hubungan dengan pacarnya gara-gara KKN. Bahkan, 6 temannya pun mendapat kutukan yang sama, yaitu putus. Itu terbukti di akun Instagtam pribadi milik sahabatku. Koleksi PhotoShot yang di upload dengan caption romantis itu sudah tidak mejeng di galery pribadinya. Yang tersisa hanya foto selfie diracik dengan wajah yang dikotak-kotakan.

Ternyata aktivitas baik seperti mengabdi kepada masyarakat dan mengimplementasikan keilmuan kita pun bisa berujung putus cinta. Bahkan, ada cerita yang lebih parah lagi. Mantan PU Suaka ber rambut pomade itu bilang, teman KKN nya yang sudah menjalani bahtera hubungan selama 4 tahun kandas karena menjalani KKN selama 1 bulan dan menikah setelahnya. Kalau Dilan benar-benar ada, mungkin dia bakal bilang "Jangan KKN, ini berat. Biar aku aja."

Isthi akan KKN nanti, semoga dia tidak tertimpa mitos hubungan kandas setelah KKN. Bagiku, KKN adalah modus yang terstruktur. Para calon KKN diberi wadah yaitu rumah warga sekitar untuk berkumpul dan saling tahu satu sama lain.

Ada 5 mitos di dunia yang wallahualam bisowaf kebenarannya, yaitu :
1. Naga hidup pada masa dinasti Cina
2. Menyisir rambut selama 3x didepan cermin dan hanya diterangi lilin akan mengundang makhluk astral
3. Cewek posting foto dengan caption 'delete soon'
4. Kalau nasi tidak dihabiskan, nasinya bakal nangis
5. Hubungan menjadi langgeng setelah KKN

Dia bilang, tengokin aku di Cijolang ya ren. Aku bilang jangan pake parfum mahal, takut ada yg kepincut. Dia bilang, jangan genit ke cewek lain selama aku KKN. Aku bilang jangan dandan berlebihan. Terlihat cantik untuk oranglain lebih mengerikan, sayang.

Mungkin ketika dia KKN dan aku chat dia, bakalan beda.
Aku chat jam 07.00 dia harus bales jam 07.01. Kalau aku bales chat dia jam 07.02 dia bales jam 07.03. Kalau aku bales dia jam 07.04 lalu dia membalas jam 07.06, pas jam 07.05 dia kemana? Selingkuh? Lagi ngobrol dengan cowok lain? Nyeseuh bersama sambil ngobrolin kegiatan disana? Saling mengakrabkan dengan cowok lain? Chat posesif itu belegug, tapi sweet moment.

Untuk Cijolang, jaga Isthi dari godaan cowok terkutuk yang mengambil kesempatan mengajaknya ke pelaminan. Untuk Isthi, jaga Cijolang tetap aman dan tidak menyebarkan kebaperan. Aku selalu menunggumu di tempat yang sama. Bukan sebagai rumah tempat kamu pulang. Sepertimu, aku tempat untukmu menetap. Tempat terasyik ketika ingin perpetualang. Semua akan "aduh anying iyeu kumaha" pada waktunya.

Selamat mengabdi di ranah sosial. Lakukan dengan penuh keikhlasan dan ke Nahdatul Ulamaan. Aku mengandalkanmu. Jagoanku.

Dari : Dilan. Rendy ketang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar