Kamis, 22 Oktober 2015

So romantis, Hmmm.


Edisi Revisi ke-5
Cinangka, 3 oktober 2015
07.35 WIB


Aku tidak suka dibandingkan dengan lelaki manapun! Tolong jangan sebut-sebut lelaki manapun didepanku meskipun bermaksud menyindir.

Si dia jago alat musik, si dia jago merangkai kata, si dia penyayang wanita. Stop!
Membuat Aku cemburu hanya akan mempercepat menggali kuburanmu sendiri.

Tolong jangan paksa Aku untuk memilih kamu & hobi. Atau memilih Kamu dengan teman-teman aku. Karna Aku tidak dilahirkan untuk multitasking! Perhatikan, Jika aku bersama kamu apakah Aku sibuk dengan handphone Aku sendiri dan chatingan dengan teman-temanku? Tidak bukan?

Ketika Aku pengen main game, tolong biarkan. Ketika Aku ingin berpetualang dengan teman-teman, tolong izinkan. Percayalah.... Sejauh apapun Aku bermain & berpetualang,
Aku akan kembali duduk bersandar di pangkuanmu. Menikmati lembutnya sentuhan yang mampu menghilangkan penat.

Aku bukan uya kuya. Aku bukan pembaca pikiran. Katakan apa yang kamu mau. Jangan bersikap seolah Kamu ingin Aku tau apa yang Kamu mau. Kenapa engga ngomong aja pengen nya apa? Simple bukan?

Jadilah Aku pacar, bukan pembantu, Ataupun tukang GO-JEK. Aku tidak suka wanita manja yang semena-mena, Ingin dianterin? Minta. Jangan berharap Aku mengerti jika kamu tidak berbicara. Aku bukan detective conan pemecah kode terbaik yang selalu mengerti apa yang kamu mau.

Terkadang, pakailah logika bukan hanya perasaan saja.

Aku ingin kamu ada di pinggir lapangan, ketika Aku futsal. Meskipun Aku tau betapa tidak sukanya Kamu duduk sendirian melihat Aku bermain. Tapi sodoran handuk bersih & minuman dingin tanpa diminta ketika Istirahat akan membuat Aku sangat mencintai Kamu. Percayalah.

Tolong jangan tanyakan "Aku gendut ya?" kepadaku. Karna Aku tau itu Supertrap. Pertanyaan itulah Alasan Cermin & Timbangan diciptakan. Dari pada menanyakan pertanyaan itu, kenapa tidak tuangkan saja soda api ke tenggorokanku?

Tidak selamanya Aku berhati lembut dan bisa bersifat Romantis. Kita tidak Sesempurna apa yang Kita fikirkan. Think again...

Mengantar Kamu pulang naik motor di malam hari ke rumah yang dipinggiran kota itu sepertinya lebih romantis dari pada seikat bunga mawar.
Kamu beruntung! Tinggal duduk manis dibelakang. Aku? Harus pulang pergi lagi melewati malam dingin. Sendirian. Pernah sadari itu? Tidak? Pernahkah aku mengeluh? Please think again dear.

Pernahkan Kamu merasakan Aku marah tanpa sebab. Ngambek tanpa alasan. Menyebalkan bukan? Itu yang Aku alami setiap bulannya.

Aku terpaksa harus mengerti ketika keadaan Kamu seperti itu. Oleh karena itu,  Sebuah kata Maaf & Terimakasih ketika Periode itu selesai, Jauh lebih membahagiakan.

Aku tidak suka cewe matre, Sumpah! walaupun cewe yang minum Ale-Ale  sudah jarang dilihat. Dan sesuatu yang berlebihan. Baik itu lemak, dandanan atau make-up yang berlebih. Sesuatu yang palsu lebih mengerikan lagi. Coba deh sekali-kali ngaca, mukamu yang putih pucat karena obat dan krim itu tidak cocok dengan kulit kuning langsat asli ataupun hitam baluran matahari di leher dan lenganmu. Aku ingin punya pacar, bukan meja Karambol.

Aku suka wanita Cerdas, yang bisa nyambung diajak ngobrol segalanya. Ngga harus mengerti sih, tapi setidaknya mendengarkan & merespon. Jadi, dari pada mempertebal bedakmu, tebalkan saja membran-membran dalam Otakmu.

Seberapapun menyebalkannya kamu ketika PMS, Seberapapun cerewetnya dalam mengingatkan Aku untuk makan & Istirahat. Aku sebenarnya Percaya itu demi Kebaikanku, Terimakasih.

Aku ibaratkan "Anak Kecil" yang terbungkus dalam tubuh Pria dewasa. Tetap kekanak-kanakan dengan caranya sendiri. Aku ingin menjadi nahkoda & memimpin kapalku Sendiri. Berpetualang dari pelabuhan Satu ke pelabuhan Lain.

Tapi Percayalah, Nanti akan ada suatu Pantai kecil, Dimana sang pelaut akan berhenti berpetualang dan akhirnya membuat sebuah pondok kecil. Dan beristirahat disana. Selamanya.....

Dan dengan ini, mewakili Semua Perasaan, Aku akan berkata.....

 "Kepadaku, Kau titipkan Hatimu, hanya ada satu Syaratku untukmu. Percayalah Padaku!"