Rabu, 21 September 2016

Siapa yang kriminal? Jeansku?

"Kalau kamu suka cowo rapih dan berpenampilan menarik, aku mundur. Kalau kamu cari cowo yang betah lama-lama pake jeans sobek sampe kucel dan bau selangkangan tapir, aku maju paling depan."

Sebagian orang melihat sifat seseorang hanya dari penampilannya saja. Padahal penampilan hanyalah kedok. Cerminan diri adalah hati, bukan penampilan garang yang tak tahu diri. Aku bosan dibilang 'preman, brandalan, ataupun pelaku kriminal akhir zaman.' Bagiku, berpenampilan menarik bukan soal rapih saja, tapi kenyamanan. Aku punya beberapa celana bagus, celana bagus yang aku maksud bukan yang baru. Melainkan yang tidak ada sobeknya. Aku punya celana bahan, tapi gak enak dipake. Aku punya celana chino, tapi gak mewakili diri. Aku lebih nyaman pake jeans sobek. Gapapa lutut kaki dan kulitku jadi hitam areng juga. Karena aku mencintainya.

Menyukai jeans yg sobek pun ibarat cinta. Ketika cinta sudah melekat, tai kotok pun bagaikan coklat. Emang iya gitu, sejelek apapun orang bilang tentang penampilan, tetap saja kalau didasari cinta bakal suka. Aku ibarat "Aa Kegoblogan" yang setiap hari kuliah ke kampus Islam memakai penampilan yang gak wajar. Ibuku juga bisa dibilang Ustadzah, masa anak nya kaya gini? Mungkin mama juga berfikiran sama kaya aku. Tapi dia sabar dan tegar. Terimakasih sudah mengerti kemaun anakmu dan tidak mendengarkan omongan ibu-ibu yg sering ngaji tapi pas pulang ghibah sana-sini. Laknat aja tuhan!

Untuk orang-orang yang beranggapan penampilan preman adalah kriminal, aku bakalan kasih tau: Aku memang belum baik, tapi aku gamunafik. Jangan sangkutin soal hal kuliah sama penampilan, tolong. Jangan usir aku dari kelas ketika dosen gamood liat aku pake celana sobek. Aku gak ngelakuin kesalahan apapun. Kuliah aku bayar, tugas aku kerjakan, aku gangecas HP pas dosen menerangkan, aku gamaling pulpen teman, aku gapernah ngancem teman untuk beli jajanan. Percayalah, aku berusaha menolong seseorang setiap harinya. Walaupun hanya dengan canda dan senyuman.

Jangan memandang remeh orang yang berpenampilan nya tidak menarik. Ada banyak hal yang bisa aku lakukan. Ada banyak hal juga yang bisa kalian kerjakan dari pada mengomentari urusan berpakaian. Sadarlah! Otak kalian yang kriminal, menilai kami seenaknya tanpa bukti yang pasti. Bagiku, jeans ini teman sejati. Pakai jeans baru tapi masih terbiasa memakai jeans yang lama itu ibaratkan cukur rambut yang sudah gondrong. Karena sesuatu yang tumbuh kembali, rasanya tak lagi sama.

Jadi, siapa yang kriminal?

Aku?

Atau,

Otak Kalian?

Siapa yang kriminal?

Siapa yang kriminal?

Siapa yang kriminal?