Selasa, 14 Februari 2017

Dilan di Akhir Zaman

"Jangan Rindu, ini berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja." - Dilan 1991

Sepertinya lelaki yang dijuluki 'panglima tempur' itu hanya asyik di zaman 90's saja. Kisah Dilan di zaman 1991 menceritakan tentang petualangan, pertengkaran, pa rindu-rindu, marahan, nongkrong di warung bi Eem, boncengan memakai motor CB bagong, keliling kota Bandung dan upacara menyambut perpisahan.

Kisahnya yang bikin baper dan meleleh kebanyakan orang nyatanya tertular sampai zaman sekarang. Mereka ada, dan berlipat ganda. Bagiku cerita Dilan hanya menarik pada zaman itu saja, tidak di zaman sekarang. Nyatanya, banyak yang mencari Dilan di Akhir Zaman.

Dilan tidak akan menarik hidup di zaman sekarang. Kalau dulu dia memakai motor CB kebanggannya, mungkin di tahun 2017 dia akan memakai motor N-MAX andalan. Jeans lusuh nya akan digantikan dengan Boomber Jacket kebanggan ABG jaman sekarang. Kebiasaan nongkrongnya pun jadi teralihkan, tidak membeli rokok atau menyeduh kopi buatan kang Ewok, melainkan menggabungkan antara rokok dan minum kopi. menghisap Vape liquid rasa cappucino.

Kita tidak akan lagi disajikan cerita baper, seperti kalimat

"Kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Gatau kalau sore, tunggu saja."

Pada zaman itu, dia hanya memikirkan cinta karena masih SMA. Tidak seperti zaman sekarang. Yang ada, mungkin Dilan akan mengganti quotes nya dengan

"Kamu cantik, tapi aku belum wisuda. Gatau kalau semester depan. Tunggu saja."

Dalam buku Dilan, kita tidak pernah tau apakah Dilan suka remedial? Kenapa dia masuk SMA, kenapa tidak masuk Madrasah Aliyah saja? Mungkin kalau Dilan tawuran dengan sekolah lain, ketika Akew megang gear motor, Burhan megang sabuk kulit, cuman Dilan doang, yang megang amanah. Yang jelas, ibu Dilan tidak pernah ngambil rapotnya di sekolah.

Mencari Dilan dizaman sekarang memang susah. Bagi kalian yang mengidamkan sosok Dilan, percayalah, tak akan ada orang yang percis seperti dia. Kita semua tidak bisa menirukan kebiasan seperti Dilan. Kalaupun bisa, hanya satu sampai dua hari saja. Selebihnya, gatau kalau sore. Tunggu saja.

Kita adalah tokoh utama didalam cerita kita sendiri. Apapun motormu, itulah kendaraan yang akan mengantarmu berpetualang. Apapun jaketnya, walaupun bukan jeans lusuh, itulah balutan kehangatan untuk dibadan. Dan kalau mencari Milea, itu tidak ada. Milea kita adalah pilihan kita sendiri, bukan pilihan Dilan. Cintai pasanganmu selagi ada. Karena Milea pada akhirnya tidak dengan Dilan.

Untuk lelaki yang suka denger wanitanya bilang "pengen punya pasangan kaya Dilan ih." Sabarlah. Dia butuh pelukan, lalu bisikan "Unfollow akun dilan1991 di Instagram ya, bisi hubungan melenggang. Mending kita gandengan tangan, tanpa ada sosok Dilan."

Dilan setiap orang memang berbeda, Milea juga. Tapi aku adalah tokoh dicerita bukuku sendiri. Dan kita gatau ending nya kaya gimana. Kita tidak harus seperti Dilan yang akan berakhir dengan Milea. Hanya tuhan dan kita yang tau.

Sama seperti menaiki angkot, hanya tuhan dan supir angkot yang tahu kapan mobil itu akan berbelok. Dan hanya tuhan dan kita yang tahu kapan hubungan kita akan berbelok juga. Tapi jangan menunggunya dengan resah. Yang harus kita lakukan adalah genggam pasangan kita erat-erat, terguncang didalam bersamanya, dan turun ketika sampai tujuan.

Rndy 2017. Suka quotes "Jangan KKN, ini berat, kau tak akan kuat. Biar aku saja."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar