Minggu, 26 Juni 2016

Janji suci, yang paling dinanti.


Kemarin malam tepatnya aku dan ke tiga srikandi Suaka, Nuru si tiung nyengeyeng, Ola si feminim (hmmm) dan Ima ladies bobotoh Persib never die zalawazna, pergi ke parkiran TSM untuk melihat diskonan supaya bisa dipakai untuk hari raya. Tapi kenyataan nya kita gak beli apa-apa karena uang lembaga yang dipegang Nuru gak dikeluarin untuk beli baju lebaran hehe engga deng becanda. Kita gak beli soalnya barangnya biasa aja, dan kita lebih suka liat-liat sambil pegang barang dan bilang "ihhh lucu ya." Padahal gabeli, memalukan.

Tidak lama berputar di tempat yang itu-itu aja, akhirnya kita pergi ke Ramadhan Fashion Market yang ada di dalam Mall. Walaupun tujuan nya sama, hanya melihat lihat yang bagus dan juga lihat Yovie and Nuno tampil. Katanya.

Sewaktu aku masuk ke tempat diskon nya kaum hijabers, aku sempat kaget. Karena kebanyakan yang datang cewe kaum hijab gitu, dan jarang ada cowo. Apalagi cowo gondrong kumel bercelana sobek. Tapi aku pede karena ketiga temanku berhijab, dan mereka taat.

Ketika kami sedang asyik melihat barang yang lucu dan murah tapi gadibeli, kita mendengar ada suara yang gak asing. Gak asing untuk cewe, tapi bagiku asing.

"Dengarkanlah... Wanita pujaanku."

"AAAAAAAA!!! IHH YAAMPUN!! Lalu disusul teriakan wanita seusiaku dan cepat-cepat berlari ke arah kerumunan orang yang ada di pinggir panggung, saat mendengar Dikta personil Yovie and Nuno bernyanyi.

Naluri ketiga temanku langsung mendekati arah suara itu muncul, dan seketika jalan mereka jadi cepat. Benar saja, itu suara Dikta. Mereka terlihat antusias melihatnya bernyanyi yang baru satu bait lirik. Dan tau engga? Dikta dan personil Yovie and Nuno yang lain mengajak cewe naik ke atas panggung dan menemaninya untuk bernyanyi. Entah dia berbuat amalan apa, tapi kayaknya dia seneng banget diajak naik keatas panggung oleh idolanya. Apalagi dapet bonus dirangkul, dipegang hidungnya, diusap kepalanya. Ah, pacar si cewe itu pasti cemburu. Aku bisa merakannya wahai sahabat, akui saja.

"Ihh cewe itu beruntung bangetlah ren." Ujar Nuru. Padahal aku tau dia iri dan dengki ke cewe itu. Karena bukan dia yang diajak naik ke atas panggung.

"Iya ih Dikta ganteng banget kalau aselinya ya." Kata Ima. Aku yang sering kehebos hasep Damri cuma meng iyakan apa yang dia bilang.

Berbeda dengan Nuru dan Ima, Ola hanya diam dan memperhatikan. Kayaknya dia gasuka cowo deh. Ah, entahlah.

Setelah kita terpana liat dia nyanyi satu bait lirik di pinggir panggung, akhirnya kita beranjak nonton dia dari tengah panggung. Walaupun nontonnya gak begitu dekat, karena banyaknya cewe yang udah siap mengangkat tangan untuk merekam momen idolanya dengan smartphone mereka. Kayaknya mau di apdet deh, pasti.

Ada yang unik saat kita ber empat disela-sela menonton mereka. Di depan kita ada cowo yang kayaknya seneng banget liat Yovie and Nuno manggung. Entah dia ngefans sama semua personil grup band nya, atau mungkin cuma liat Dikta yang ganteng seperti kebanyakan cewe lainnya. Aku gatau. Tapi dia seringkali bernyanyi bareng dan teriak paling kencang agar didengar sang idola.

Aku, Nuru, Ima dan Ola cuma tertawa sambil menunduk melihat kelakuan si "Aa itu". Aku merasa terasingkan di kerumunan tersebut. Bagiku, penampilan sangar ditambah rambut gondrong tidak harus menonton Yovie and Nuno. Itu terlalu menye. Dan aku bernyanyi Janji suci karena terbawa suasana sekitar.

Entah apa yang dirasa, tapi setiap aku tahan mulut ini untuk menyanyi, hati ini selalu berontak. Seolah hati kecil berteriak "lepaskan Rendy! Aku ingin bernyanyi, lepaskan!". Karena aku gakuat menahan, akhirnya aku nyanyi jaim sambil nunduk. Dan asal kalian tau? Nyanyi Janji Suci bikin hati lega, sumpah.

Diakhir penampilan nya, Yovie bilang: "Kita adalah grup band yang lagunya paling sering diputar di acara nikahan tanpa royalti." Dan semua yang nonton tertawa. Ternyata benar juga ya Janji Suci lagu paling diminati diacara nikahan.

Dan sempat terbesit dibenak ku, ketika aku menikah nanti, apakah lagu Janji Suci itu ada di pernikahanku nanti? Atau mengundang Yovie and Nuno nya langsung? Bagaimana cinderamata nya nanti ya? Apakah makanan resepsi pernikahanku juga enak atau seperti hajatan nikahan yang sate sapinya kadang keras? Pertanyaan itu berputar dalam kepalaku. Dan aku menemukan jawaban.

Semoga usahaku sekarang tidak sia-sia sehingga menjadi ladang amal dan rezeki dikemudian hari. Entah siapa yang akan mendampingi nanti, tapi yang jelas tugasku adalah berusaha dan berdoa. Karena kita gatau usaha mana yang akan berhasil. Dan kita juga gatau do'a mana yang akan di kabul. Keduanya sama. Perbanyaklah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar